Berikut kumpulan syair lagu yang saya buat berdua dengan Iwan Zainul pada masa tertentu di Unit Kegiatan Seni Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia. Kami menamakan kelompok musiknya Isu Akustik.
IsuAkustik
Lagu Malam Cipt: IsuAkustik                                                         

Gemercik Suara Hujan Terdengar Dalam Kamar
Iring Angan Melayang Jauh
Tuk Lupakan Sejenak Segala Kenyataan Hidup
Tentang Semua Mimpi Yang Tertahan
    Semakin Terbang Tinggi Semakin Tak Terlihat
    Ujung Bumi Ditelan Cakrawala
Malam Yan Kelabu Sepi Menjelang Malam 
Yang Dingin Disini Ada Rindu Membeku
Malam Yang Kelabu Hening Menjelang
Dalam Yang Hampa Disini Ada Rindu Membeku

Jika pernah berada dalam studio atau ruangan kedap suara, anda akan mengalami gerah karena tingkat panas meningkat. Hal tersebut disebabkan karena  Unsur-unsur penyerap yang dipasang pada dinding dan lantai ruangan merubah gelombang suara menjadi energi termal atau panas. Dalam ruangan tersebut dibutuhkan tingkat pendingin yang sesuai seperti Air Conditioner yang tidak menganggu polarisasi suara dalam ruangan.
Contoh Ruangan Absorsi/Peredam Suara

Bayangkan saja suara-suara bising dari luar ruangan akan berubah menjadi panas, didalam ruangan pun demikian. 
Sejak ada komputer tiba-tiba saja semua beralih fungsi. Para penggambar dan pendesign bangunan hampir semuanya telah mengalihkan aktifitasnya ke instrument ini. Mereka menggudangkan semua alat manualnya dan seakan menceraikannya. Hal yang sama juga terjadi pada dunia audio enginer atau bahasa seharinya para perekam musik. Di ruangan mereka banyak tersisa kaset pita yang entah mungkin hanya jadi kenangan peradaban saja.
Betapa semuanya telah menjadi rekam jejak dari perubahan pikir manusia. Sempat pada suatu waktu saya mengunjungi ruang teknis TVRI Makassar di Jalan Kakatua. Banyak sekali bahkan tercecer kaset-kaset pita dan perangkat pemutar analog yang hanya mnjadi arsip kantor saja. Saya kadang berpikir kenapa tidak diadakan saja diskusi tentang pemanfaatan alat-alat tersebut. Pasti bisa ada yang baru dan unik darinya semacam karya seni instalasi....
Padahal dalam pita itu terdapa jejak-jejak magnetik pikiran manusia. Misalnya pada lagu, mereka para artis di zaman itu memerlukan waktu berhari bahkan bulan untuk menyeleseikan satu lagu saja, disebabkan tak boleh diulang karena teknologi pada waktu itu tak support.
Ada teman yang masih mngkoleksi musik-musik klasik di daerah Bugis dan Makassar berupa pita.Rekaman tersebut berisi lantunan syair-syair dan petuah yang berlatar alat musik tradisional orang sulawesi seperti sinrili yang berfungsi ibarat violin.
Dari seorang Jerman yang saya lupa namanya, ia pernah meneliti tentang selera musik seseorang. Tentu dalampenelitiannya mengumpulkan beberapa responden. Ada beberapa kategori yang membuat orang suka dengan musik. Yang ingin saya garis bawahi adalah Orang yang menyukai musik karena keyakinan bahwa musik itu adalah suatu hasil kebudayaan dan bagian peradaban. 
Dari kebudayan itu manusia dapat mengevaluasi secara individu dan komunal gerak pikiran mereka. Dizaman pita kaset ada pengetahuan musik yang tak dimiliki musisi di zaman sekarang. Musisi di zaman itu sangatlah natural terdengar, beat yang sedikit kurang atau lebih beberapa sekon saja, tapi hal itu yang membuatnyamenantang dan menarik. Jadi feel pemain musik di zaman itu sangat terasah. Karena proses rekaman yang sangat serius dan menyita waktu.
Suatu saat rekaman dalam pita kaset ini diperlukan untuk dikaji baik secara musikal maupun pada teknologinya.

Menurut Merriam pada buku “The Anthropology of music” (1964 : 32-33), musik merupakan suatu lambang dari hal-hal yang berkaitan dengan ide-ide, maupun perilaku masyarakat.

Suatu hari kita mendengar bunyi titik air yang jatuh pada akhir musim hujan. Bunyi itu kan terdengar menyatu dengan bunyi angin dan apapun yang bisa berbunyi disekitarnya. Bunyi tersebut menyuarakan tentang keheningan, etenangan, damai ataupun sedih. Jadi feelnya subjektif tergantung kondisi perasaan anda pada saat itu. Anda pun tertarik dengan nilai estetikanya...
Dari situ anda memiliki ide untuk memindahkan nuansa atau pengalaman bunyi anda ke dalam musik anda. Memadukan antara alat musik yang telah ada seperti gitar, piano dll. Yang  jelas maksudnya anda ingin memindahkan pesan dari pengalaman anda pada saat itu.
Dalam proses pemindahan nuansa tersebut tentu sadar atau tidak, anda telah melibatkan lingkungan sekitar anda pada saat proses pembuatannya.Ada ibu di rumah yang selalu siap menyiapkan sarapan disela pengalaman estetika anda, ada ayah, adik ataupun suara tetangga yang anaknya menangis karena balonnya meletus. Pengalaman-pengalaman tersebut memasuki dunia ilham anda sadar ataupun tidak. Insting kemanusiaan sangat bekerja pada saat itu. Jadi dia menggambarkan tentang perilaku masyakat dan lingkungannya.
Seorang musisi atau seniman dapat menggambarkan kehidupannya lewat karya cipta mereka. Musik mereka akan terdengar unik jika pengalamannya unik juga dan tentu sangat cerdas pola pendekatannya. Gamabaran tentang dimana mereka tinggal dan siapa dan bagaimana teman mereka dapat tergambarkan dari musik mereka. Pemilhan nada dan beat dapat diamati dan dibawah keranah lingkungan.Suhud

Blogger templates