Musik dan Pengalaman Hidup

Menurut Merriam pada buku “The Anthropology of music” (1964 : 32-33), musik merupakan suatu lambang dari hal-hal yang berkaitan dengan ide-ide, maupun perilaku masyarakat.

Suatu hari kita mendengar bunyi titik air yang jatuh pada akhir musim hujan. Bunyi itu kan terdengar menyatu dengan bunyi angin dan apapun yang bisa berbunyi disekitarnya. Bunyi tersebut menyuarakan tentang keheningan, etenangan, damai ataupun sedih. Jadi feelnya subjektif tergantung kondisi perasaan anda pada saat itu. Anda pun tertarik dengan nilai estetikanya...
Dari situ anda memiliki ide untuk memindahkan nuansa atau pengalaman bunyi anda ke dalam musik anda. Memadukan antara alat musik yang telah ada seperti gitar, piano dll. Yang  jelas maksudnya anda ingin memindahkan pesan dari pengalaman anda pada saat itu.
Dalam proses pemindahan nuansa tersebut tentu sadar atau tidak, anda telah melibatkan lingkungan sekitar anda pada saat proses pembuatannya.Ada ibu di rumah yang selalu siap menyiapkan sarapan disela pengalaman estetika anda, ada ayah, adik ataupun suara tetangga yang anaknya menangis karena balonnya meletus. Pengalaman-pengalaman tersebut memasuki dunia ilham anda sadar ataupun tidak. Insting kemanusiaan sangat bekerja pada saat itu. Jadi dia menggambarkan tentang perilaku masyakat dan lingkungannya.
Seorang musisi atau seniman dapat menggambarkan kehidupannya lewat karya cipta mereka. Musik mereka akan terdengar unik jika pengalamannya unik juga dan tentu sangat cerdas pola pendekatannya. Gamabaran tentang dimana mereka tinggal dan siapa dan bagaimana teman mereka dapat tergambarkan dari musik mereka. Pemilhan nada dan beat dapat diamati dan dibawah keranah lingkungan.Suhud

0 comments:

Blogger templates