Para Keluarga Magnetik


Suasana yang begitu saling berpengaruh, membuat setiap apa yang dikerjakan oleh individu maupun suatu kelompok begitu berarti. Tanpa kita memperhitungkan aspek detail dari efek suatu kejadian, kita asumsikan saja dia berada dalam suatu operasi matematika yang bertambah.
Sesuatu yang kemudian populer diistilahkan dengan perkembangan melahirkan beberapa zaman atau era yang saling berlomba memproduksi istilah. Bahkan sekarang sesuatu yang dulunya sangat indah akan dibalik dan saya isitilahkan konotasinya, disebabkan hanya hubungan tetangga kita yang lagi bermasalah saja.
Laboratorium UKM SENI UMI
Beragam pilihan timbul diantara pergeseran-pergeseran lempeng, dan hanya dua yang terasa sulit untuk dipilih. Melanjutkan atau membuatnya berhenti suatu kata kerja yang sebenarnya saya hanya akan memilih satu saja.

Ada kebijakan dari beberapa pemerintah yang bakal melahirkan pemerintah-pemerintah lain, yang sebetulnya akan memerintah juga. Kebijakan tentang isi dari perut bumi yang akan dibuat sebuah karya nada atau goresan di atas sebuah kanvas, dan akan ditarik suatu cerita kepada generasi selanjutnya. Tentang itu keluaga magnetik dari kutub yang sepanjang harinya harus membeku, terpaksa harus unjuk rasa menantang para pemerintah dinegeri tak mesti beku.
  Akibat dari keterhubungan itu manusia mencipta dan mendesain sesuatu dan bersifat integrated. Sistem yang menjadi kokoh berdiri disekitarnya kemudian ada yang mengatakan layaknya disebut sebagai monument atau lebih besarnya lagi peradaban. Bukankah cerita awalnya berangkat dari tanah dan air dari penyebab adanya kosakata petani dan nelayan.
Keluarga-keluarga magnetik dari sebuah ujung planet ini ternyata tidak berteman dengan api, sepanjang hari mereka mematangkan masakan dengan tanah...uhhh butuh berhari sambil menanti musim berganti. Sistem itu ditemukan dan telahnya menjadi suatu kebiasaan seharusnya dikatakan peradaban yang diagungkan. Bersahabatlah ia dengan buminya.
Ketika suatu musim berlalu, musim berikutnya tiba dengan tanpa matahari sepanjang waktunya.
 

0 comments:

Blogger templates